IFJ - JKT48, grup idola yang sedang naik daun, yang jadi idola para penggemar dari yang tua, muda, jomblo, single, double, dan hampir semua lapisan masyarakat tau JKT48 dengan Heavy Rotation nya, yang masyarakat awam tahunya JKT48 itu Melody dan Nabilah, sekarang sedang dalam sebuah situasi yang lucu, menurut saya.
Dengan segala popularitasnya tiap member, dan keberagaman setiap fansnya, fans JKT48 beranjak dari “Membantu idolnya dikenal masyarakat” menjadi “Menjelekkan opini publik tentang idolnya”. Sungguh hal yang lucu ketika dulu fans JKT48 yang dikatakan loyal sampai-sampai hujan-hujanan pun rela menunggu idola mereka tampil, yang dikenal melindungi idolanya, sekarang berubah jadi onggrokan manusia bau ikan asin berbalut baju merah di acara yang dulu fans JKT48 bilang itu acara alay, sekarang malah segelintir ‘fans’ yang datang ke sana lebih alay (tepatnya anarkis) dari alay itu sendiri, membawa banner regional, naik ke atas truk, memanjat pagar suatu studio di Kebon Jeruk.
Fans JKT48 berubah, dulu mereka unik karena bisa bersama-sama wotagei ketika idola nya perform, kemudian keunikan itu berubah menjadi keanehan ketika segelintir orang melakukannya di tengah kerumunan, atau di pinggir jalan sebuah mall di Senayan, malam-malam, atau di pojokan ballroom hotel, atau bahkan di dalam mall nya sendiri, di tempat makan pula. Apalagi wotagei dijadikan parameter seberapa jauh kalian menjadi fans JKT48, bahkan ada pertarungan wotagei antar fans, lucu!
Fans JKT48 berubah, dulu mereka menjaga jarak dengan idolanya. Dulu pun (sampai sekarang juga) saya tidak berani untuk dekat-dekat dengan idola saya. Lebih baik menjauh dari mereka dibanding harus mencoba dekat-dekat dengan mereka. Saya masih ingat bagaimana beringasnya ‘Fans’ JKT48 di event closing JakJapan Matsuri, menjebol pembatas penonton (bayangkan ketika 1000 orang lebih yg berjarak kira-kira 10 meter dari stage tiba-tiba merangsek ke depan dalam hitungan detik!). Bagaimana akal budi fans JKT48 telah hilang ketika saya dan teman-teman media yang harus meliput acara, dihadiahi teriakan “woi minggir media anj**g lo gue mau nonton” oleh fans di belakang saya. Lalu kisah saat debut generasi kedua di daerah Hotel Indonesia, lalu bis member dikejar-kejar dengan brutalnya, bahkan sampai divideokan.
saya bingung, ke mana fans JKT48 yang katanya tumbuh bersama idolanya? Kok idolanya makin cantik, mulus, fans nya yang dulu rapih-rapih sekarang jadi onggrokan ikan asin bau, yang tidak di acara live saja, di theater pun BAU!
Memang tidak semua fans JKT48 berkelakuan seperti ini, tetapi kalau hal ini dibiarkan, bukankah hal ini berdampak buruk kepada JKT48 itu sendiri? Lalu kemana esensi mendukung idolanya?
0 komentar:
Posting Komentar